Pria Jepang Sadari Dirinya Bayi yang Tertukar Setelah Berusia 60 Tahun

Pria Jepang Sadari Dirinya Bayi yang Tertukar Setelah Berusia 60 Tahun

- detikNews
Kamis, 28 Nov 2013 15:11 WIB
Ilustrasi
Tokyo - Bagaikan sinetron, kisah bayi tertukar benar-benar terjadi di Jepang. Seorang pria Jepang baru menyadari bahwa dirinya tertukar saat bayi saat dia sudah berusia 60 tahun. Namun pria ini memenangkan gugatan hukum melawan rumah sakit yang tidak sengaja menukar dirinya dengan bayi lainnya.

Pria yang tidak ingin disebut namanya ini, mengaku sangat terkejut ketika mengetahui kebenaran soal dirinya. Dia menuturkan kehidupannya benar-benar berbeda jika insiden bayi tertukar tersebut tidak menimpanya. Selama ini, dia hidup dalam kemiskinan sejak kecil hingga dewasa. Dia juga menuturkan, ingin mengulang kembali ke masa saat dirinya dilahirkan.

"Saya bertanya-tanya, 'Bagaimana bisa hal ini terjadi?' Saya tidak bisa mempercayainya. Jujur, saya tidak ingin menerima kenyataan ini," ucapnya kepada media setempat, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mungkin memiliki kehidupan yang berbeda. Saya ingin memutar kembali waktu ke hari saat saya dilahirkan," imbuhnya.

Pekan ini, pengadilan Tokyo memerintahkan rumah sakit yang menjadi tempat lahir pria ini, untuk membayar kompensasi sebesar 38 juta Yen atau setara Rp 4.,4 miliar atas kesalahannya pada tahun 1953 dengan menukar pria ini dengan bayi laki-laki lain yang lahir 13 menit kemudian. Belum ada komentar resmi dari pihak rumah sakit, yang tidak disebut namanya atas insiden langka semacam ini.

Pria ini belum menikah dan kini berprofesi sebagai sopir truk. Dia seharusnya menjadi kakak sulung atas tiga adik laki-lakinya yang berasal dari keluarga kaya raya.

Namun sejak kecil, dia dibesarkan di keluarga miskin bersama seorang ibu yang bukan ibu kandungnya yang harus membanting tulang setelah suaminya meninggal. Keluarga yang selama ini membesarkannya hidup di apartemen satu kamar. Pria ini harus menimba ilmu di malam hari sambil bekerja di pabrik. Selama ini dia juga membantu merawat saudara laki-lakinya yang juga bukan saudara kandungnya, yang menderita stroke.

Kasus ini terbongkar ketika tiga adik laki-laki pria ini melakukan tes DNA bagi kakak sulung mereka yang sama sekali tidak mirip dengan mereka. Hal ini dilakukan pasca orang tua mereka meninggal dunia. Hasil pemeriksaan rumah sakit berujung pada penemuan identitas pria ini yang merupakan kakak biologis mereka, tahun lalu.

Kini keempat saudara yang baru bertemu ini berusaha keras menjalin hubungan erat dan membayar waktu yang selama ini hilang di antara mereka. Namun ada satu hal yang membuatnya sedih, yakni kedua orang tua kandungnya telah tiada. Pria ini sama sekali tidak bertemu dan mengenal orang tua kandungnya sejak dia lahir.

"Ketika saya melihat foto orang tua (kandung) saya, saya ingin melihat mereka dalam keadaan hidup. Saya tidak bisa menahan air mata saya selama berbulan-bulan, setiap kali saya melihat foto mereka," ucapnya.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads