Chen Yan dikenal luas oleh publik sebagai impersonator Mao Zedong. Mulai dari rambut, pakaian, hingga gerak-geriknya sangat mirip dengan tokoh revolusioner China tersebut. Namun siapa sangka, kepopuleran dan keahliannya tersebut justru memicu keretakan hubungannya dengan sang suami. Majalah China, Global People mengulas kehidupan Chen di balik kepopuleran dan kekayaan yang dinikmatinya.
Kepada majalah tersebut, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Jumat (22/11/2013), Chen menuturkan bahwa suaminya mulai jenuh dengan dirinya karena merasa seolah-olah dirinya tidur dengan Mao Zedong. Ini dikarena karena penampilan Chen yang mirip dengan mendiang pemimpin China tersebut. Kehidupan seks mereka pun hancur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyadari bahwa dirinya bisa terkenal sekaligus mencetak uang dengan menirukan Mao Zedong, Chen lantas memutuskan merombak penampilannya. Dia menambah berat badannya agar menyerupai Mao. Dia bahkan memesan sepatu kulit dengan hak tinggi seharga 10 ribu yuan (Rp 19 juta).
Tidak hanya itu, Chen juga mengubah kebiasaannya dan meninggalkan kegemaran lamanya, yakni main mahyong dan menari. Dia juga tidak pernah mengenakan rok lagi karena penggemarnya menyapanya di jalan dan bertanya mengapa dia memakai rok jika ingin menirukan Mao.
Ibu satu anak ini juga mempelajari gerak-gerik Mao Zedong. Mulai dari merokok, berjalan hingga bagaimana caranya memegang sumpit. Kerja keras Chen membuahkan hasil dan dia mendapat banyak tawaran iklan mulai dari perusahaan properti hingga pusat perbelanjaan.
Tapi kepopulerannya berbuah kepahitan. Sementara penggemarnya mengelu-elukannya, di rumah hubungan Chen dengan suaminya merenggang dan sampai pada titik terendah. Namun kini, keduanya tengah berjuang keras membangun kembali rumah tangga mereka.
Meski berusaha untuk lebih toleran, suami Chen masih susah untuk membiasakan diri dengan pekerjaan Chen sebagai impersonator Mao Zedong. "Dia (suami Chen) tidak pernah ingin Chen memainkan Mao. Ribuan tahun tradisi China mengajarkan kita bawah wanita biasa berusaha memainkan peran penguasa adalah pelanggaran," ucap pembuat film dokumenter tentang Chen, Zhang Bingjian.
Zhang pun menggambarkan Chen sebagai wanita mengagumkan yang membawa perbedaan di tengah-tengah masyarakat sexist di China, yang didominasi kaum laki-laki.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini