PM Israel Batalkan Pembangunan 20 Ribu Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

PM Israel Batalkan Pembangunan 20 Ribu Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

- detikNews
Rabu, 13 Nov 2013 09:11 WIB
Ilustrasi
Tel Aviv - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membatalkan rencana pembangunan 20 ribu pemukiman baru di Tepi Barat. Keputusan pembatalan ini berkaitan dengan besarnya kritikan dan protes yang dilontarkan dunia internasional, terutama Amerika Serikat dan Palestina.
"Memerintahkan Menteri Perumahan Israel Uri Ariel untuk mempertimbangkan kembali seluruh langkah dalam mengevaluasi rencana potensial (bagi pemukiman) yang disalurkan tanpa koordinasi lebih lanjut," demikian pernyataan dari kantor PM Netanyahu seperti dilansir AFP, Rabu (13/11/2013).

Dalam pernyataan tersebut, Netanyahu memberitahu Ariel bahwa rencana pembangunan tersebut tidak berarti secara hukum. Netahyahu juga menyebut rencana tersebut hanya memicu konfrontasi tidak perlu dengan dunia internasional.

"Sebuah tindakan yang memicu konfrontasi tidak perlu dengan komunitas internasional di saat kita sedang berusaha keras membujuk dunia internasional untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dengan dunia internasional," demikian bunyi pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan juga dalam pernyataan tersebut bahwa Ariel harus menyetujui 'permintaan' Netanyahu soal pembatalan pembangunan pemukiman Yahudi tersebut.

Netanyahu menjelaskan bahwa keputusannya ini demi menghindarkan pengalihan fokus dari usahanya meyakinkan pemimpin dunia untuk tidak menandatangani kesepakatan damai dengan Iran, terutama terkait isu program nuklir.

"Pada saat ini, perhatian dunia internasional tidak seharusnya teralihkan dari usaha utama -- mencegah Iran mencapai kesepakatan yang mengizinkannya untuk melanjutkan program nuklir militernya," tandas Netanyahu.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads