Topan Haiyan menerjang Filipina sejak Jumat (8/11) pagi dan menewaskan lebih dari 10 ribu orang. Pada Senin (11/11), topan ini juga melanda wilayah China bagian selatan namun kekuatannya agak melemah.
Media setempat, China National Radio melaporkan topan Haiyan mencapai wilayah China dengan kecepatan hingga 100 kilometer per jam dan memicu hujan deras di sebagian besar wilayah Guangxi. Demikian seperti dilansir New Straits Times, Selasa (12/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya penyelamatan yang dilakukan tim penjaga pantai, baik dengan kapal maupun helikopter gagal dilakukan. Otoritas setempat menuturkan, tiga jasad yang merupakan awak kapal kargo tersebut telah ditemukan. Sedangkan empat awak kapal lainnya masih hilang.
Sementara itu pada Selasa (12/11) ini, empat orang dilaporkan tewas di wilayah Hainan akibat topan tersebut. China National Radio menyebutkan, dua korban tewas di antaranya tertimpa benda yang diterbangkan oleh topan Haiyan.
Sedangkan seorang korban tewas lainnya berasal dari wilayah Guangxi. China News Service melaporkan, korban ini tewas tenggelam.
Otoritas setempat menuturkan, topan Haiyan memicu kerugian hingga US$ 700 juta (Rp 8 triliun) dalam berbagai sektor, mulai dari sektor pertanian, kehutanan, peternakan hingga perikanan di wilayah tersebut.
(nvc/ita)