Arafat Mungkin Diracun Polonium, Palestina Tuding Israel Pelakunya

Arafat Mungkin Diracun Polonium, Palestina Tuding Israel Pelakunya

- detikNews
Kamis, 07 Nov 2013 09:23 WIB
Yasser Arafat (AFP)
Tepi Barat, - Laporan forensik Swiss menyatakan bahwa mendiang Yasser Arafat mungkin telah diracun dengan zat radioaktif polonium. Disebutkan bahwa hasil pengujian pada jasad Arafat ditemukan tingginya kandungan polonium-210, yang cukup mendukung teori tersebut.

Janda Arafat, Suha tidak menuduh negara ataupun pihak yang bertanggung jawab atas kematian suaminya. Namun diakuinya bahwa mantan pemimpin Palestina itu memiliki banyak musuh.

Namun para pejabat Palestina yakin bahwa Arafat telah diracun Israel. Wasel Abu Yousef, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengklaim, Israel mendalangi pembunuhan Arafat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Arafat meninggal sebagai korban pembunuhan teroris terorganisir yang dilakukan oleh Tel Aviv, yang mencoba menyingkirkan dia," cetusnya seperti dilansir Reuters, Kamis (7/11/2013).

Pejabat Palestina lainnya mengatakan, laporan forensik Swiss itu membuktikan dugaan selama ini.

"Laporan ini mengkonfirmasi kecurigaan yang ada pada kami selama ini. Kami tahu Arafat dibunuh, kami kini tahu bagaimana (dia dibunuh). Dan kami tahu siapa yang punya alat, kesempatan dan motif. Keadilan sekarang harus ditegakkan," kata Hanan Ashrawi, pemimpin senior Palestina.

Para pakar Swiss menegaskan, mereka tidak bisa mencapai kesimpulan yang lebih pasti karena jangka waktu kematian yang cukup lama. Sampel yang terbatas juga menjadi penghambat.

Atas temuan ini, janda Arafat, Suha mengatakan temuan ini mengungkap "tindak kriminalitas, pembunuhan politis."

"Ini telah mengkonfirmasi keraguan kita. Telah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan bahwa dia tidak meninggal secara alami dan kami memiliki bukti bahwa pria ini dibunuh," kata wanita itu di Paris, Prancis.

Polonium-210 adalah zat radioaktif yang secara alami diperoleh dari makanan dan tubuh dengan dosis rendah. Namun senyawa ini bisa mematikan jika tertelan dalam dosis tinggi.
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads