Kerry membenarkan program pengawasan tersebut. Dikatakannya, laporan-laporan intelijen yang diperoleh AS dari penyadapan komunikasi sejak tahun 2001 itu, berhasil menggagalkan serangan-serangan. Namun secara mengejutkan, Kerry juga mengakui bahwa ada kalanya penyadapan itu telah melampaui batas.
"Saya pastikan Anda, orang-orang tak bersalah tidak diperlakukan sewenang-wenang dalam proses ini, namun memang ada upaya untuk mencoba mengumpulkan informasi," ujar Kerry pada konferensi di London, Inggris via video link.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerry pun berjanji bahwa hal tersebut tak akan terulang lagi.
"Dan dalam sejumlah kasus, saya mengakui pada Anda, seperti yang telah diakui presiden, bahwa sejumlah aksi-aksi ini telah kelewatan, dan kami akan mematikan bahwa itu tak terjadi lagi di masa mendatang," tegas Kerry.
Pekan ini, Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengungkapkan kemarahannya pada Presiden AS Barack Obama mengenai isu penyadapan telepon genggamnya. Ditegaskannya, hal itu merupakan pelanggaran kepercayaan.
(ita/nrl)