Surat kabar Australia, Sydney Morning Herald (SMH) menuliskan tentang 90 fasilitas penyadapan di kedutaan-kedutaan dan konsulat AS di berbagai negara. Media itu melansir pemberitaan majalah Jerman, Der Spiegel yang diambil dari informasi rahasia yang dibocorkan Edward Snowden, pembocor intelijen AS.
Untuk Asia Timur, fasilitas penyadapan tersebut difokuskan ke China dan terdapat di kedutaan AS di Beijing, serta konsulat-konsulat AS di Shanghai dan Chengdu, ibukota provinsi Sichuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menghendaki AS membuat klarifikasi dan memberikan penjelasan," tegas pejabat China itu kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/11/2013).
"Kami mengharuskan misi-misi diplomatik dan personel di China untuk mematuhi dengan tegas perjanjian-perjanjian internasional... dan tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang bisa membahayakan keamanan dan kepentingan China," imbuhnya.
Menurut SMH, selain AS, kedutaan Australia juga diam-diam melakukan penyadapan percakapan telepon dan data di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah menyampaikan protes keras kepada AS atas pemberitaan bahwa AS telah menyadap percakapan telepon dan jaringan komunikasi lewat kedutaannya di Jakarta.
(ita/nrl)