Yang mengenaskan, sebagian besar imigran yang tewas ini adalah anak-anak. Dilaporkan ada 7 jasad imigran pria, 32 jasad imigran wanita dan 48 jasad anak-anak yang tergeletak tak berdaya di atas gurun pasir terluas di Afrika tersebut.
Dilaporkan, para imgran tersebut menempuh jalur darat dari Niger menuju ke Aljazair sejak akhir September lalu. Namun nahas, upaya mereka tidak berhasil dan dari penyelidikan sementara, diketahui para imigran tersebut sudah tewas sejak awal Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menemukan jasad-jasad tersebut di beberapa lokasi berbeda, radius sekitar 20 kilometer dan dalam kelompok kecil, kebanyakan di bawah pohon, atau di bawah terik matahari. Beberapa ada jasad ibu dan anak, tapi beberapa hanya jasad anak seorang diri," imbuhnya.
Secara terpisah, pejabat pemerintahan Niger menyebutkan bahwa para imigran tersebut tewas akibat kehausan saat melintasi gurun Sahara.
Menurut Wali kota Agadez, Niger, Rhissa Feltou, para imigran tersebut berusaha kabur dengan menggunakan dua kendaraan. Namun di tengah jalan, salah satu kendaraan rusak dan para imigran yang menumpang kendaraan tersebut menjadi terlantar di gurun. Kendaraan yang satu lagi sudah terlanjur melaju jauh dan tidak kembali untuk menyelamatkan mereka.
Menurut otoritas setempat, sebanyak 21 imigran berhasil selamat dari gurun tersebut. Beberapa di antaranya seorang pria yang berjalan sejauh 83 kilometer hingga sampai ke kota Arlit, Niger dan seorang wanita yang diselamatkan oleh seorang sopir, yang kebetulan melintas di gurun dan membawanya ke kota yang sama.
Sebanyak 19 imigran lainnya berhasil mencapai wilayah Aljazair, tepatnya di Tamanrasset. Namun oleh otoritas setempat mereka dipulangkan kembali ke Niger.
Niger dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Negara ini juga berturut-turut dilanda krisis pangan. Kantor PBB Urusan Koordinasi Kemanusiaan mencatat, sedikitnya 30 ribu imigran ekonomi berusaha meninggalkan Niger dengan melalui Agadez di bagian utara Niger dan berbatasan dengan Aljazair, antara Maret-Agustus tahun ini.
(nvc/ita)