Belum jelas bagaimana kisah pembebasan mereka. Namun pemerintah Prancis mengaku tak ada operasi militer untuk membebaskan keempat pria itu. Pemerintah Prancis juga menyatakan tidak memberikan uang tebusan apapun.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan, para sandera itu dibebaskan di negara tetangga Mali dan akan segera tiba di Prancis. Mereka dalam kondisi baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Prancis Francois Hollande berterima kasih kepada pemerintah Niger atas bantuan yang telah diberikan untuk pembebasan para sandera tersebut. Hollande dijadwalkan menyambut keempat orang itu setibanya mereka di bandara di pinggiran Paris, Prancis.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih saya kepada presiden Niger, yang mampu mengupayakan pembebasan warga negara kami," kata Hollande.
Keempat warga Prancis itu diculik oleh kelompok Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) di Niger utara pada tahun 2010 silam. Mereka telah tiba di bandara di Niamey, ibukota Niger pada Selasa, 29 Oktober waktu setempat. Mereka disambut oleh sejumlah menteri Prancis dan Presiden Niger Mahamadou Issoufou.
Kempat pria Prancis itu diculik dari kawasan tambang uranium di Arlit, Niger pada 16 September 2010. Mereka bekerja untuk raksasa nuklir Prancis, Areva.
(ita/ita)