Dilansir dari Reuters, Selasa (22/10/2013), pengusaha bernama Haluk Murat Demirel (38) mengaku terinspirasi untuk membuka toko seks halal karena mendengar cerita teman-temannya yang menginginkan produk dan saran untuk urusan seksual, namun risih dengan konten yang vulgar.
"Toko-toko seks online biasanya memiliki gambar porno, yang membuat umat Islam tidak nyaman. Kami tidak. Kami juga tidak menjual vibrator misalnya, karena tidak dibolehkan dalam Islam," kata Demirel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demirel optimis toko online-nya ini akan populer. Dia berkaca pada peluncuran situs 'yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan seksual umat Islam' yang mendapat sambutan luar biasa.
"Mereka mendapat 33.000 pengunjung, dan itu di hari Minggu," ujarnya.
Di Turki, keberadaan sex shop memang tak dilarang, namun telah lama memicu perdebatan. Di kota-kota besar, meski jumlahnya sedikit, selalu ada toko yang menjual peralatan seks. Toko-toko ini memiliki ciri khas menggunakan papan nama dengan lampu neon.
(trq/kha)