Seperti diberitakan Reuters, Minggu (13/10/2013), Deputi Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi mengatakan hal tersebut mungkin akan mengecewakan pihak Barat yang menginginkan stok uranium Iran dikeluarkan hingga mencapai batas 20 persen.
"Tentu saja kami akan bernegosiasi mengenai bentuk , jumlah, dan berbagai tingkat ( uranium ) pengayaan, tetapi pengiriman bahan keluar dari negara adalah garis merah kami," kata Araqchi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Republik Islam Iran mulai memproduksi uranium hingga tahun 2010, Iran diperkirakan telah mengumpulkan lebih dari 240-250 kg gas uranium yang diperlukan untuk sebuah bom. Namun Iran bersikukuh mengatakan 20 persen persediaan itu digunakan untuk mengubah beberapa gas menjadi bubuk oksida untuk bahan bakar reaktor.
(fiq/mad)