Aquino menyampaikan penyesalan mendalam itu dalam pertemuannya dengan Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying dalam KTT APEC di Bali. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 30 menit.
"Sekali lagi, kami menyampaikan penyesalan paling mendalam kami, dan menyatakan bahwa itu sangat bertolak belakang dengan cara kami memperlakukan para pendatang di negara kami," kata Aquino seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (8/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tekankan, bahwa dari sudut pandang kami, ada satu pria bersenjata yang bertanggung jawab atas tragedi ini," tegas Aquino.
Sebelumnya pada tahun 2011, Aquino mengeluarkan statemen penyesalan serupa, namun menegaskan tak akan menyampaikan permintaan maaf resmi.
Pada tahun 2010, seorang mantan polisi Filipina membajak sebuah bus wisata yang penuh dengan para turis Hong Kong di Manila. Setelah negosiasi panjang, polisi pun melancarkan penyerangan yang menewaskan pelaku dan delapan sandera. Tujuh orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Insiden itu memicu kemarahan Hong Kong. Pemerintah Hong Kong pun terus mengingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Filipina.
Para korban selamat dan keluarga korban tewas kemudian menuntut pemerintah Filipina di pengadilan Hong Kong. Mereka menuntut kompensasi dan permintaan maaf resmi dari pemerintah Filipina.
(ita/nrl)