Libi ditangkap atas dakwaan keterlibatan dalam pengeboman kedutaan-kedutaan AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998 silam. Badan investigasi AS, FBI selama ini menetapkan hadiah uang US$ 5 juta untuk informasi penangkapan pria tersebut.
Libi ditangkap pada Sabtu, 5 Oktober waktu setempat. Operasi penangkapan itu menuai kemarahan pemerintah Libya, yang menyebutnya tanpa izin dan merupakan "penculikan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait Abu Anas al-Libi, dia figur kunci Al-Qaeda, dan dia target legal dan semestinya bagi militer AS," cetus Kerry seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (7/10/2013).
Hal tersebut disampaikan Kerry kepada para wartawan di sela-sela KTT APEC di Bali, Indonesia. Ditambahkan Kerry, Libi telah melakukan "aksi-aksi teror" dan telah didakwa oleh pengadilan berdasarkan proses hukum.
Namun ketika ditanya apakah pemerintah AS telah lebih dulu memberitahu pemerintah Libya mengenai penangkapan itu, Kerry menolak menjawab.
"Kami tak akan spesifik soal komunikasi kami dengan pemerintah asing atau tentang bentuk operasi apapun seperti ini," tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah Libya menuntut penjelasan dari Washington mengenai "penculikan" Libi. Dengan penahanan ini, berakhirlah 13 tahun operasi perburuan Libi. Para agen FBI dan CIA turut membantu pasukan SEAL dalam operasi penangkapan itu.
Usai dibekuk, Libi dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS yang berada di wilayah tersebut. Pria berumur 49 tahun itu tengah diinterogasi di sana.
(ita/nrl)