Dari sejumlah pemberitaan, Samantha diketahui pernah lolos dari beberapa peristiwa. Mulai dari Inggris, Afrika Selatan, hingga terakhir dikabarkan berada di Mal Westgate, Nairobi, Kenya.
Berikut sejumlah cara Samantha lolos dari kejaran aparat:
Menghilang di Inggris Tahun 2009
|
Setelah itu, Samantha menjadi buronan kepolisian Inggris karena diduga terkait dengan jaringan militan Al-Qaeda. Sejak itu, dia disebut "janda putih".
Pada tahun 2009, Samantha bersama anak-anaknya menghilang dan pergi ke Afrika Selatan. Dia bisa lolos setelah mencuri identitas seorang wanita bernama Natalia Faye Webb yang tinggal di Aylesbury, Buckinghamshire, Inggris.
Lolos di Afsel
|
Samantha masih menggunakan identitas Natalia Faye Webb di kota tersebut, sebelum akhirnya paspor ditarik dan 'si janda putih' kemudian memakai paspor palsu. Pada bulan Januari dan Februari, wanita 29 tahun itu pernah tertangkap rekaman CCTV sedang memantau sejumlah kedutaan asing di kota Pretoria, Afsel.
Informasi ini sudah pernah disampaikan pada otoritas Afsel oleh komunitas Yahudi yang mendapat kabar dari agen Mossad, Israel. Namun pihak Afsel gagal melacak wanita tersebut.
Dengan identitas Faye Webb, Samantha juga pernah meminjam uang ke bank dan berutang sewa rumah. Sisa utangnya mencapai US$ 8.000 atau setara dengan Rp 80 juta.
Masuk Kenya dan Meneror Bom
|
Samantha bisa lolos dengan leluasa ke Kenya sambil membawa anak kecil. Kala itu, dia mengaku sebagai turis.
Berada di Kenya, Samantha kembali berurusan dengan bom. Bersama dengan sejumlah tokoh Al Qaeda, dia dituding terlibat dalam kasus pengeboman yang menargetkan sebuah resor turis di Mombasa, Kenya.
Namun hingga kini, Samantha tidak pernah tertangkap. Dia selalu lolos, bahkan terakhir pernah terlihat di Somalia. Dia berpergian bersama seorang buronan lain bernama Habib Saleh Ghani.
Lolos dari Mal Kenya
|
Saat kejadian pembantaian, Samantha disebut-sebut berada dalam mal. Dia bahkan ikut mengeksekusi sejumlah sandera. 'Si Janda Putih' juga dikabarkan menjadi tokoh yang dihormati oleh para teroris lain.
Nah, di tengah kekacauan itu, seorang saksi melihat ada wanita berusia 29 tahun yang kabur dari mal. Wanita itu berbaur di antara para pengunjung yang panik. Wajah dan pakaiannya dilumuri darah.
Namun belum ada pejabat Kenya yang mengkonfirmasi soal ini.
Menghindari Interpol
|
Dalam dokumen resmi Interpol ini, disebutkan bahwa Samantha menjadi buronan atas kasus kepemilikan bahan peledak dan persekongkolan tindak kejahatan pada Desember 2011. Diduga keras, surat perintah penangkapan Interpol ini merujuk pada rencana pengeboman sebuah resor setempat pada tahun 2011 lalu yang melibatkan wanita berumur 29 tahun ini.
Belum jelas apakah perintah penangkapan ini berkaitan penyerangan di mal Kenya. Namun saat ini, keberadaan Samantha belum diketahui.
Ada spekulasi menyebut, Samantha ikut tewas dalam kejadian di mal Westgate. Namun saksi lain melihat ada sosok seorang wanita yang bisa keluar dari mal dengan cara melumuri muka dan bajunya dengan darah.
Halaman 2 dari 6