Tima tersebut terdiri dari 20 pemeriksa dari Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) yang berbasis di Den Haag, Belanda.
Seperti diberitakan AFP, Selasa (1/10/2013), tim OPCW tiba di Beirut, Libanon pada Senin, 30 September kemarin sebelum kemudian masuk ke Suriah. Tim tak bisa terbang ke Damaskus karena jalan antara bandara dan kota tersebut merupakan medan pertempuran antara pasukan dan pemberontak Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senjata kimia Suriah diyakini mencakup lebih dari 1.000 ton sarin, gas mustard dan bahan-bahan kimia terlarang lainnya. Senjata-senjata kimia tersebut diperkirakan disimpan di 45 lokasi di seluruh wilayah Suriah.
Sebelumnya, tim inspeksi senjata kimia PBB menyampaikan laporan yang mengkonfirmasi penggunaan gas beracun sarin dalam serangan ke pinggiran Damakus, Suriah pada 21 September lalu. Setelah itu DK PBB pun sepakat mengeluarkan resolusi yang mewajibkan pemusnahan senjata kimia milik rezim Presiden Bashar al-Assad.
(ita/nrl)