Dikatakan Obama, pembicaraannya dengan Rowhani menunjukkan kemungkinan untuk mencapai kemajuan terkait isu program nuklir Iran.
"Baru saja saya berbicara di telepon dengan Presiden Republik Islam Iran, Rowhani. Kami berdua membahas tentang upaya-upaya kami yang tengah berlangsung untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklir Iran," kata Obama seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama menggambarkan pembicaraanya dengan Rowhani sebagai "kesempatan penting dalam kebijakan luar negeri Washington."
"Pemimpin tertinggi Iran telah mengeluarkan fatwa menentang pengembangan senjata nuklir. Presiden Rowhani telah mengindikasikan bahwa Iran tak akan pernah mengembangkan senjata nuklir," tutur Obama.
Rowhani juga mengkonfirmasi percakapan telepon tersebut lewat berbagai pesan di Twitter. Percakapan telepon ini terjadi atas inisiatif presiden baru Iran itu. Pengganti Mahmoud Ahmadinejad itu menelepon Obama dari kendaraan limosinnya saat dalam perjalanan menuju bandara, usai menghadiri Sidang Umum PBB di New York, AS.
Dalam percakapan telepon itu, Obama berbicara dalam bahasa Inggris dan Rowhani dalam bahasa Farsi, yang diterjemahkan oleh masing-masing penterjemah.
(ita/ita)