Gempa dahsyat tersebut terjadi pada Selasa 24 September lalu sekitar pukul 16.29 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 20 kilometer di bawah tanah di distrik Awaran, provinsi Baluchistan yang berbatasan dengan Iran.
Tak lama setelah gempa, muncul sebuah pulau baru yang kini jadi daya tarik bagi sebagian warga. Berikut fakta-fakta tentang pulau tersebut:
Berukuran Kecil
|
Kehadirannya terdeteksi oleh warga setempat tak lama setelah gempa dahysat terjadi pukul 16.29 waktu setempat, Selasa (24/9) lalu.
Pulau serupa pernah muncul di tempat yang sama di Laut Arab tersebut sekitar 60 tahun yang lampau. Namun pulau tersebut menghilang setelah beberapa waktu.
Terbentuk dengan Cara Tak Lazim
|
"Tapi pergerakan vertikal dari lempengan bumi cukup wajar, dan ini bisa terjadi seperti dalam kasus ini karena lempengan bumi berada dalam posisi yang dekat dengan permukaan air," kata Andrew.
Penjelasan lainnya disampaikan oleh profesor seismologi dari German Center for Geosciences, Marco Bohnhoff. Bohnhoff menuturkan, seperti dilansir abcnews.go.com, ada dua cara yang menjadi penyebab terbentuknya pulau semacam ini.
Penyebab pertama, lempengan bumi yang ada di dalam laut terdesak hingga keluar dari permukaan air laut akibat getaran gempa yang sangat kuat. Penyebab kedua, getaran gempa memicu pergerakan dan pelepasan gas yang tersimpan di dalam perut bumi dan berakibat pada munculnya 'lumpur gunung api' keluar hingga ke permukaan laut.
Senada dengan Bohnhoff, profesor geologi dari Queen's University, John Dixon, juga menyebut adanya 'lumpur gunung api' sebagai penyebab terbentuknya pulau ini. Karakterisik 'lumpur gunung api' ini sendiri cenderung lembut sehingga mudah terkikis.
Situasi seperti ini bisa terjadi karena Pakistan terletak di antara tiga lempengan tektonik, yakni lempengan Hindia, Arab dan Eurasia.
Mengandung Gas Metana
|
Ahli biologi kelautan dari Institut Oseanografi Nasional Pakistan, Mohammad Danish, menuturkan, sejumlah tim ahli telah mengunjungi 'pulau kecil' tersebut secara langsung untuk melakukan analisis. Hasilnya ditemukan kandungan gas metana pada permukaan pulau kecil tersebut.
"Tim kami menemukan gelembung yang muncul ke permukaan pulau tersebut yang bisa memicu api ketika sebuah pemantik dinyalakan dan kami melarang tim kami untuk menyalakan api apa pun. Ini gas metana," jelas Danish.
Tak Akan Berumur Lama
|
Dia menambahkan, struktur yang membentuk pulau ini mudah terkikis oleh gelombang air laut. Tidak jauh berbeda, Kepala Departemen Geologi Universitas Karachi Profesor Shamim Ahmed Shaikh menyatakan bahwa pulau baru tersebut akan terkikis dalam waktu beberapa bulan saja.
"Sekitar satu tahun sebelumnya, sebuah pulau dengan ukuran yang nyaris sama juga muncul di lokasi yang sama jaraknya dari pantai di wilayah Makran. Untuk kali ini, akan terkikis dalam waktu seminggu atau beberapa bulan saja," cetus Shaikh.
Fenomena Langka
|
"Ini pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut, tapi tetap ini merupakan peristiwa yang tidak biasa, sangat langka," ucap Gibson kepada AFP.
Pulau kecil yang muncul di perairan dekat pantai Pakistan pasca gempa 7,7 SR ini juga menarik perhatian warga setempat. Dengan menggunakan perahu seadanya, mereka berlayar mendekati pulau baru tersebut.
"Terlihat sangat, sangat aneh bagi saya dan juga sedikit menakutkan karena tiba-tiba pulau sebesar ini muncul dari air," imbuh Rustam.
Fotografer AFP menuturkan, permukaan pulau ini terlihat solid, namun diwarnai oleh adanya bebatuan, pasir, dan lumpur. Ditambah adanya ikan-ikan yang mati dan ganggang laut di permukaan pulau ini.
Karena baru muncul setelah gempa, warga setempat menyebut pulau baru ini sebagai 'Pulau Gempa Bumi'.
Halaman 2 dari 6