Demonstran Bangladesh Protes Vonis Mati Tokoh Senior Islam, 1 Orang Tewas

Demonstran Bangladesh Protes Vonis Mati Tokoh Senior Islam, 1 Orang Tewas

- detikNews
Rabu, 18 Sep 2013 16:50 WIB
Ilustrasi
Dhaka, - Aksi-aksi demo yang diwarnai kerusuhan terjadi di sejumlah wilayah Bangladesh. Akibatnya, satu orang tewas. Unjuk rasa tersebut digelar untuk memprotes vonis mati yang dijatuhkan Mahkamah Agung Bangladesh terhadap tokoh senior partai Islam terbesar di negeri itu.

Seorang pria tewas setelah terkena lemparan batu saat aksi demo di Bangladesh selatan. Demo tersebut dilakukan para pendukung partai Islam terbesar di Bangladesh, Jamaat-e-Islami. Di tempat-tempat lainnya, para demonstran juga terlibat bentrokan dengan aparat polisi. Massa melempari polisi dengan batu-batu, yang dibalas polisi dengan melepaskan gas air mata dan peluru karet.

"Dia (korban) terkena beberapa batu," kata Anisur Rahman, kepala kepolisian distrik Noakhali. "Dia dilarikan ke rumah sakit di Companyganj di Noakhali, dan para dokter menyatakannya meninggal," tutur Rahman kepada kantor berita AFP, Rabu (18/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi-aksi demo tersebut terjadi menyusul vonis mati atas Abdul Quader Molla yang dijatuhkan hakim pada Selasa, 17 September. Vonis mati itu dijatuhkan atas kejahatan-kejahatan yang dilakukan selama perang kemerdekaan tahun 1971.

Hukuman mati yang dijatuhkan Mahkamah Agung atas Molla tersebut berarti memperberat vonis yang sebelumnya dijatuhkan pengadilan khusus kejahatan perang.

Molla (65) pemimpin tertinggi keempat Jamaat itu, sebelumnya telah mendapat hukuman penjara seumur hidup pada Februari lalu oleh Pengadilan Kejahatan Internasional. Vonis itu memicu aksi-aksi demo yang berujung kerusuhan. Namun para aktivis sekuler juga mengecam vonis itu karena menganggapnya terlalu ringan.

Bahkan dalam aksi demo di Dhaka dan kota Khulna, para demonstran juga melemparkan bom-bom kecil rakitan ke arah polisi.

Saat ini pengamanan telah diperketat di Dhaka, ibukota Bangladesh. Ribuan personel polisi dan paramiliter penjaga perbatasan dikerahkan berpatroli di jalan-jalan.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads