Laporan Tim PBB Pastikan Serangan Kimia di Suriah, Pelakunya Tak Disebut

Laporan Tim PBB Pastikan Serangan Kimia di Suriah, Pelakunya Tak Disebut

- detikNews
Selasa, 17 Sep 2013 16:20 WIB
Damaskus, - Tim inspeksi PBB yang melakukan penyelidikan di Suriah memastikan bahwa serangan kimia memang telah terjadi di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu. Namun dalam laporan tim PBB itu tidak disebutkan siapa yang melakukan serangan kimia tersebut, apakah pasukan rezim Suriah atau para pemberontak.

"Ini penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil yang paling signifikan sejak Saddam Hussein menggunakannya di Halabja (Irak) pada 1988," kata Sekjen PBB Ban Ki-moon mengenai laporan tim PBB tersebut.

"Komunitas internasional telah berjanji untuk mencegah horor tersebut terulang lagi, namun itu telah terjadi lagi," tutur pemimpin badan dunia itu seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ban pun tidak mau menyebut siapa yang melakukan serangan itu. "Kita semua mungkin punya pemikiran sendiri soal ini, namun saya hanya ingin mengatakan bahwa ini kejahatan parah dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili secepat mungkin," tutur Ban kepada para wartawan.

Dalam laporan tim inspeksi PBB, dipastikan bahwa gas sarin digunakan dalam serangan kimia di dekat Damaskus, yang menurut Amerika Serikat, telah menewaskan lebih dari 1.300 orang.

Tim PBB hanya menyelidiki apakah senjata kimia memang digunakan dalam serangan ke Ghouta, wilayah yang dikuasai pemberontak Suriah. Meski laporan itu tidak menyebut siapa yang melancarkan serangan gas beracun itu, namun pemerintah AS, Inggris dan Prancis menyatakan pasukan Suriah bertanggung jawab atas serangan kimia itu.

Menurut mereka, roket 122mm yang digunakan untuk melancarkan serangan kimia itu hanya dimiliki oleh pasukan pemerintah Suriah.

"Berdasarkan bukti yang diperoleh selama penyelidikan insiden Ghouta, kesimpulannya adalah bahwa senjata kimia telah digunakan dalam konflik yang berlangsung antara pihak-pihak di Republik Arab Suriah, juga terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, dalam skala yang relatif besar," demikian bunyi laporan tim penyelidik PBB yang dipimpin oleh Ake Sellstrom asal Swedia.

"Secara khusus, sampel-sampel lingkungan, kimia dan media yang telah kami kumpulkan, memberikan bukti jelas dan meyakinkan bahwa roket-roket darat-ke-darat berisi gas saraf sarin digunakan," demikian disampaikan.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads