Demikian diberitakan harian Washington Post yang mengutip sumber-sumber AS dan Suriah seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/9/2013).
Dituliskan surat kabar itu, Departemen Luar Negeri AS telah mengirimkan kendaraan-kendaraan dan material lainnya, termasuk alat-alat komunikasi canggih dan alat-alat medis tempur mutakhir. Menurut Washington Post, pengiriman itu terbatas pada senjata-senjata ringan non-mematikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama telah setuju untuk mencoba upaya diplomasi internasional guna menyelesaikan konflik Suriah. Setelah sebelumnya Obama gencar menyerukan kemungkinan aksi militer ke Suriah menyusul serangan kimia yang terjadi di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu.
Pemerintah AS menuding rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan serangan tersebut. Namun rezim Assad bersikeras membantah tudingan dan menyebut para pemberontaklah yang melakukan serangan mengerikan itu. Tujuannya, untuk memicu intervensi militer asing terhadap pemerintah Suriah.
(ita/ita)