Dewan Keamanan PBB Gelar Rapat Bahas Senjata Kimia Suriah

Dewan Keamanan PBB Gelar Rapat Bahas Senjata Kimia Suriah

- detikNews
Kamis, 12 Sep 2013 09:43 WIB
Ilustrasi
New York - Anggota tetap Dewan Keamanan PBB menggelar rapat khusus membahas krisis senjata kimia Suriah. Namun sayang, belum juga dicapai kesepakatan dalam rapat tersebut.

"Mereka membahas elemen-elemen yang bisa berujung pada sebuah resolusi (atas Suriah)," ujar seorang diplomat PBB seperti dilansir AFP, Kamis (12/9/2013).

Menurut diplomat tersebut, rapat ini diikuti oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat. Rapat yang digelar di kantor misi Rusia di gedung PBB, New York ini berlangsung selama 45 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua pihak mengemukakan posisi mereka, tapi tidak ada perundingan yang sebenarnya," imbuh diplomat yang enggan disebut namanya tersebut.

Sejauh ini, jelas diplomat tersebut, Rusia masih menghambat langkah yang akan ditempuh Dewan Keamanan PBB terhadap Suriah. Namun masih ada kesempatan dengan digelarnya rapat khusus antara Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov mulai Kamis (12/9) waktu setempat.

"Semua pihak tampaknya ingin memberikan ruang bagi pembicaraan Kerry-Lavrov," jelas diplomat tersebut.

Dalam rapat Dewan Keamanan PBB tersebut, Prancis, Inggris dan AS mendukung resolusi yang akan memberikan konsekuensi serius bagi rezim Presiden Bashar al-Assad, jika Suriah tidak menyerahkan senjata kimianya di bawah pengawasan internasional.

Rancangan resolusi tersebut diajukan oleh Prancis. Di dalamnya disebutkan bahwa PBB akan memberikan waktu selama 15 hari kepada Suriah untuk memberitahukan lokasi seluruh senjata kimianya.

Resolusi itu juga menyebutkan ancaman aksi di bawah Pasal VII Piagam PBB yang mengizinkan dilakukannya aksi militer. Hal inilah yang mendapat penolakan dari Rusia. Namun Prancis mengindikasikan bahwa pihaknya siap melakukan perubahan dalam draf resolusi tersebut jika diperlukan.

Para diplomat PBB memprediksi bahwa rapat Dewan Keamanan PBB ini akan berlangsung selama beberapa hari, hingga pembicaraan Menlu Kerry dan Menlu Lavrov selesai.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads