Seorang juru bicara rumah sakit yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan bahwa seorang dokter anestesi tersebut melakukan keisengan dengan menempelkan stiker diatas bibir dan membubuhkan obat tetes mata pada wajah wanita malang tersebut. Setelah itu dia menyuruh seorang perawat untuk mengabadikan foto iseng itu.
Seperti dilansir ABC News, Rabu (11/9/2013), wanita tersebut dalam tuntutannya menyebutkan "Mungkin saat-saat yang paling rentan dalam kehidupan seorang pasien adalah ketika dia berada dalam pengaruh anestesi".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak rumah sakit mengakui insiden foto tersebut dan mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan atas dasar iseng belaka. Walaupun si pelaku yang merupakan dokter anestesi dan perawat tersebut telah melakukan perbuatan yang salah, pihak rumah sakit menganggap wanita ini terlalu berlebihan dan dibuat-buat.
Tuntutan ini merupakan kompensasi atas penderitaan emosional dan fisik yang mengakibatkan dirinya depresi. Selain itu melalui tuntutan, dia juga mengajukan ganti rugi dan meminta kompensasi atas hilangnya pendapatannya serta biaya hukum.
(rni/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini