Jajak Pendapat Galaxy yang dilakukan oleh media setempat, Sydney Daily Telegraph menunjukkan bahwa Rudd gagal untuk membuat terobosan dan mengalahkan kandidat oposisi. Didasarkan pada basis dua partai, Partai Buruh berada di belakang koalisi Partai Liberal/Nasional dengan perolehan suara 47 persen melawan 53 persen.
Dengan posisi seperti itu, maka koalisi akan meraup kursi tambahan sebanyak 20-25 kursi untuk DPR. Secara total, oposisi akan meraup lebih dari 90 kursi dari total 150 kursi di parlemen, jika memenangkan pemilu. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (6/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hasil survei ini, Rudd yang melengserkan PM wanita pertama Australia Julia Gillard ini mengaku tidak akan menyerah. "Saya pernah melihat kesenjangan seperti itu yang dibuat-buat di masa sebelumnya dan saya pikir ada banyak orang di luar sana yang masih meragukan pemotongan besar-besaran yang akan dilakukan Abbott terhadap mereka," ucapnya.
"Saya pikir ketika kita mendekati pemungutan suara besok (7/9), orang-orang akan berkata 'apakah pemotongan besar-besaran ini mempengaruhi pekerjaan saya, mempengaruhi tunjangan rumah sakit, akankah mempengaruhi sekolah saya?' ... Dan saya pikir itu akan menjadi pertanyaan para pemilih yang masih ragu-ragu ketika mereka hendak menggunakan hak suara mereka," jelas Rudd.
Perekonomian memang menjadi kunci utama dalam pertarungan pemilu kali ini. Kelompok oposisi sendiri menjanjikan akan menghemat anggaran sebesar 40 miliar dolar Australia jika menang.
"Kami akan terus berjuang tepat hingga pukul 18.00 besok," tandas Rudd merujuk pada penutupan masa pemungutan suara.
(nvc/ita)