Laporan setebal sembilan halaman itu didasarkan pada laporan badan-badan intelijen asing dan militer. Disebutkan bahwa rezim Assad melancarkan serangan "yang menggabungkan cara-cara konvensional dengan penggunaan masiv bahan-bahan kimia" di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, di sekitar ibukota Damaskus.
Disebutkan bahwa berdasarkan video-video, intelijen Prancis telah menghitung setidaknya 281 korban tewas. Namun laporan bahwa lebih dari 1.400 orang tewas, konsisten dengan penggunaan senjata kimia yang demikian masiv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin oposisi Suriah tak punya kemampuan untuk melakukan operasi dengan bahan-bahan kimia sebesar itu," demikian disampaikan.
Secara terpisah, sumber pemerintah Prancis mengatakan, gambar yang diperoleh intelijen Prancis menunjukkan bahwa "zona peluncuran roket-roket dikuasai oleh rezim."
Sebelumnya, pemerintah AS juga merilis laporan intelijen mengenai serangan kimia di Suriah. Dalam laporan itu disebutkan, intelijen AS yakin bahwa rezim Assad bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
(ita/nrl)