Terancam Diserang AS, Suriah Minta PBB Cegah Agresi

Terancam Diserang AS, Suriah Minta PBB Cegah Agresi

- detikNews
Senin, 02 Sep 2013 17:11 WIB
Foto: AFP
Damaskus, - Pemerintah Suriah meminta Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencoba mencegah agresi terhadap negara tersebut. Hal ini disampaikan di tengah rencana Amerika Serikat melancarkan serangan militer terhadap Damaskus.

"Pemerintah Suriah meminta Sekjen PBB untuk melakukan tanggung jawabnya... dan melakukan upaya-upaya untuk mencegah setiap agresi terhadap Suriah," demikian disampaikan kantor berita pemerintah Suriah, SANA seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/9/2013).

Media resmi Suriah tersebut mengutip surat dari Dubes Suriah untuk PBB, Bashar al-Jaafari yang ditujukan ke Sekjen PBB Ban Ki-moon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Suriah saat ini tetap dalam kondisi siaga. Kedaan siaga ini terus berlangsung meskipun ancaman serangan militer AS agak mengendur setelah Presiden Barack Obama memutuskan untuk meminta persetujuan Kongres AS.

"Agresi militer terhadap Suriah, jika itu terjadi, merupakan bentuk dukungan atas terorisme.... Militer siaga dan akan tetap siaga sampai terorisme benar-benar diberantas," kata seorang pejabat keamanan Suriah.

Sebelumnya Presiden AS Barack Obama mengatakan, dirinya telah memutuskan bahwa serangan kimia di dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu adalah sangat keji dan menjadi ancaman jangka panjang bagi keamanan AS. Karenanya, Obama akan merespons dengan aksi militer terbatas.

Namun Obama menambahkan, penting baginya untuk mendapatkan persetujuan Kongres AS atas rencana aksi militer ke Suriah itu. Kongres AS dijadwalkan akan melakukan voting soal itu pada 9 September mendatang. Sejumlah senator dari Partai Republik memperkirakan Kongres tak akan menyetujui rencana serangan militer itu.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads