"Agresi militer terhadap Suriah, jika itu terjadi, merupakan bentuk dukungan atas terorisme.... Militer siaga dan akan tetap siaga sampai terorisme benar-benar diberantas," kata seorang pejabat keamanan Suriah kepada kantor berita AFP, Senin (2/9/2013).
Sebelumnya Obama mengatakan, dirinya telah memutuskan bahwa serangan kimia di pinggiran Damaskus pada 21 Agustus lalu adalah sangat keji dan menjadi ancaman jangka panjang bagi keamanan AS. Karenanya, Obama akan merespons dengan aksi militer terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan Washington punya bukti bahwa rezim Suriah menggunakan gas sarin dalam serangan kimia pada 21 Agustus lalu. Serangan-serangan itu menurut oposisi Suriah dan laporan intelijen AS, menewaskan lebih dari 1.300 orang, termasuk ratusan anak-anak.
Rezim Assad membantah keras tuduhan keterlibatan dalam serangan kimia di pinggiran Damaskus itu. Pemerintah Suriah bahkan menuding para pemberontaklah yang bertanggung jawab atas serangan kimia itu.
(ita/nrl)