"Saya akan mencari pengesahan untuk menggunakan kekuatan militer dari representasi rakyat Amerika di Kongres," kata Obama sebagaimana dilansir AFP, Minggu (1/9/2013).
Obama menilai perbuatan Presiden Bashar Al Assad terhadap rakyat Suriah sebagai perbuatan yang amat keji. Bashar, menurut AS, telah membunuh lebih dari 1.400 orang lewat serangan senjata kimia pada rakyat Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama optimis akan memenangkan voting di Senat AS. Saat ini, Senat dikontrol oleh kubu Demokrat, namun sejumlah Republikan juga ada di dalamnya. Senator John McCain pun juga sudah berargumen agar AS bereaksi keras terhadap Suriah.
Sementara itu, juru bicara DPR AS (House of Representatives) John Boehner menyatakan dewan akan mendebat ihwal Suriah segera setelah 9 September 2013 saat masa sidang dimulai. Saat ini, DPR AS memang sedang reses musim panas.
Obama sendiri mengisyaratkan aksi militer ke Suriah tak akan dimulai dalam minggu ini. Meskipun begitu, dirinya menandaskan bahwa aksi militer ke Suriah sangat diperlukan untuk memberi pelajaran kepada Suriah, yang menurutnya tak terelakkan telah terbukti menggunakan senjata kimia.
"Kita siap menyerang kapanpun kita mau," ujar Obama.
Konstitusi AS memang mengatur bahwa perkara keputusan perang ditentukan oleh Kongres, bukan presiden. Namun Obama berargumen, serangan militer terbatas seperti yang akan dilancarkan terhadap Suriah tak perlu mendapat pengesahan penuh dari Kongres.
"Penggunaan senjata kimia oleh Suriah membahayakan teman-teman kita di sepanjang perbatasan Suriah, termasuk Israel, Yordania, Turki, Lebanon, dan Irak. Ini bisa memicu eskalasi penggunaan senjata kimia, atau peningkatan kepada kelompok teroris yang ingin menyakiti masyarakat," tutur Presiden AS yang pernah tinggal di Menteng, Jakarta Pusat ini.
(dnu/ahy)