Para Dubes Walk Out, Sidang DK PBB Soal Suriah Berakhir Buntu

Para Dubes Walk Out, Sidang DK PBB Soal Suriah Berakhir Buntu

- detikNews
Jumat, 30 Agu 2013 10:06 WIB
New York, - Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan untuk membahas krisis Suriah. Namun sidang yang diikuti negara-negara anggota tetap itu berakhir tanpa kesepakatan.

Para perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan China bertemu di markas besar PBB di New York pada Kamis, 29 Agustus sore waktu setempat. Ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya dalam waktu dua hari.

Namun seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (30/8/2013), pertemuan itu hanya berlangsung kurang dari satu jam. Sidang berakhir buntu setelah para duta besar melakukan aksi walk out atau meninggalkan ruang sidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para diplomat tidak bersedia berkomentar mengenai sesi DK PBB tersebut. Dubes Inggris Mark Lyall Grant terlihat murung saat berjalan melewati para jurnalis.

Pertemuan selanjutnya pada Rabu, 28 Agustus waktu setempat, juga berakhir begitu saja. DK PBB terpecah soal draf resolusi yang diajukan Inggris untuk mengesahkan aksi militer ke Suriah.

Negara-negara Barat anggota DK PBB telah mendorong adanya resolusi mengenai penggunaan kekuatan atas krisis Suriah. Sementara Rusia dan China menentang keras serangan militer atas Suriah.

Spekulasi aksi militer ke Suriah berhembus kencang setelah oposisi Suriah menuding pemerintahan Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan kimia ke basis-basis pemberontak di pinggiran Damaskus. Menurut oposisi, lebih dari 1.300 orang tewas dalam serangan-serangan kimia yang terjadi 21 Agustus itu.

Pemerintah Suriah membantah keras tudingan tersebut. Rezim Assad bahkan menuding para pemberontaklah yang melakukan serangan kimia itu. Tujuannya, untuk mendorong aksi militer internasional terhadap rezim Suriah.

Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi mencetuskan, Barat mencoba mengubah Suriah menjadi Irak kedua. Menurutnya, isu penggunaan senjata kimia semata-mata sebagai dalih untuk melancarkan perang atas Suriah. Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem bahkan menantang AS dan sekutu-sekutunya untuk menunjukkan bukti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia.



(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads