Bantah Memperkosa, Putra Jenderal China Picu Kemarahan Publik

Bantah Memperkosa, Putra Jenderal China Picu Kemarahan Publik

- detikNews
Kamis, 29 Agu 2013 16:55 WIB
Ilustrasi
Beijing - Seorang anak jenderal ternama di China mulai menjalani persidangan atas kasus pemerkosaan yang menjeratnya. Dalam persidangan, remaja putra berusia 17 tahun ini membantah dakwaan yang dijeratkan kepadanya.

Li Tianyi merupakan satu dari lima orang yang didakwa melakukan penyerangan dan pemerkosaan bergiliran terhadap seorang wanita di sebuah hotel di Beijing pada Februari lalu. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (29/8/2013).

Dalam persidangan yang digelar secara tertutup, Li mengaku dirinya dalam kondisi mabuk saat kejadian. Putra jenderal itu mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya penyerangan maupun pemerkosaan seperti yang dituduhkan padanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah Li seorang jenderal dari militer Partai Komunis China, People's Liberation Army (PLA) yang bernama Li Shuangjiang. Ayah Li juga dikenal sebagai penyanyi yang kerap menyanyikan lagu-lagu patriotik di sejumlah acara televisi setempat dan acara resmi kenegaraan. Sedangkan ibunya adalah seorang penyanyi wanita terkenal di kalangan PLA yang bernama Meng Ge.

Sosok Li sendiri menjadi target keluhan dari publik bahwa anak-anak pejabat tinggi pemerintah dan Partai Komunis China kerap kali kebal hukum karena pengaruh keluarganya. Mengawal persidangan ini, puluhan wartawan setempat dan pendukung Li maupun keluarga korban berkumpul di luar pengadilan.

Melakukan aksi protes, dua wanita berdiri di luar gedung pengadilan sambil membawa poster yang bertuliskan: 'Lindungi hak kaum ibu, perempuan dan gadis muda' dan 'Percaya pada keadilan'.

Tanggapan negatif baik kritikan maupun kecaman terhadap remaja ini juga banyak muncul di internet setempat. "Keluarga Li terus menantang kecerdasan orang biasa. Mereka menggunakan cara yang tercela dan licik untuk membebaskan Li," tutur salah satu pengguna internet melalui akun mikroblogging-nya.

"Jika hukuman berat tidak dijatuhkan, ini tidak akan memuaskan kemarahan rakyat," imbuhnya.

Kasus ini bukan yang pertama kali menjerat Li karena pada tahun 2011 lalu dia pernah memicu kontroversi publik. Saat itu, dia dan remaja lainnya, yang keduanya mengemudikan mobil mewah, menyerang pasangan yang menghalangi jalan mereka. Penyerangan itu dilakukan di depan anak pasangan tersebut yang masih kecil.

Setelah insiden itu menarik perhatian luas di media online, Li dikirim ke lembaga pemasyarakatan selama satu tahun dan jenderal tersebut meminta maaf atas perbuatan anaknya.

Kebencian publik telah mencuat di China terhadap anak-anak para pejabat yang berkuasa dan keluarga-keluarga kaya, yang dipandang hidup boros atau tak terjangkau hukum karena koneksi mereka.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads