"Otoritas Suriah... harus segera memfasilitasi kunjungan tim PBB ke Ghouta Timur dan lokasi-lokasi lainnya," kata wakil direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hassiba Hadj Sahraoui seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/8/2013).
Hal ini disampaikan setelah oposisi Suriah menuding rezim Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan senjata kimia ke sejumlah wilayah, termasuk ke Ghouta, dekat Damaskus. Lebih dari 1.300 orang dilaporkan tewas dalam serangan-serangan itu. Pemerintah Suriah telah membantah tudingan penggunaan senjata kimia tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan organisasi HAM lainnya, Human Rights Watch (HRW). Menurut HRW, keterangan yang diperoleh para stafnya dari saksi-saksi mata konsisten dengan penggunaan zat-zat kimia.
"Banyak orang di Ghouta tewas, para dokter dan saksi mata menyampaikan detail mengerikan yang tampak seperti serangan senjata kimia dan pemerintah mengklaim tidak melakukan itu," kata Joe Stork, pjs direktur Timur Tengah HRW.
"Satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Ghouta adalah dengan mengizinkan para pemeriksa PBB masuk," tandas Stork.
(ita/nrl)