"Harus ada kejelasan atas apa yang terjadi dan situasi ini harus diikuti dengan seksama," kata Dubes Argentina untuk PBB, Maria Cristina Perceval, yang tengah menjadi presiden DK PBB seperti dilansir AFP, Kamis (22/8/2013).
Dikatakan Perceval, para anggota DK PBB menyambut tekad Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk menjamin adanya penyelidikan yang menyeluruh, netral dan segera atas peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok oposisi Suriah mengklaim bahwa setidaknya 1.300 orang tewas akibat serangan senjata kimia yang dilancarkan militer Suriah ke sejumlah wilayah dekat Damaskus pada Rabu, 21 Agustus kemarin.
Media pemerintah Suriah, SANA membantah tudingan penggunaan senjata kimia tersebut. "Laporan mengenai penggunaan senjata kimia di Ghouta (pinggiran Damaskus) sama sekali keliru. Itu upaya untuk mencegah komisi penyelidik PBB melakukan misinya," demikian disampaikan SANA.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan sangat terkejut akan laporan-laporan jatuhnya korban jiwa tersebut. Dikatakan Ban, pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mendapatkan akses ke lokasi-lokasi kejadian guna menyelidiki peristiwa tersebut.
(ita/nrl)