Satu orang tewas dalam kecelakaan yang dipicu oleh hujan deras di wilayah pegunungan Apayao. Sedangkan seorang anak lainnya tewas akibat tertimpa dinding yang runtuh.
Kemudian, seorang pria tewas tenggelam usai terbawa arus banjir di sebuah kota di luar Manila. Sedangkan 4 orang lainnya dilaporkan tewas tenggelam akibat terbawa arus banjir di wilayah sebelah utara Manila.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki hari kedua, banjir membuat jalanan kota Manila berubah menjadi sungai, bahkan dengan kedalaman 2 meter di beberapa wilayah. Akibatnya, lebih dari 130 ribu orang terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing.
Beberapa orang nekat bertahan di lantai dua atau di atap rumah mereka sembari menunggu banjir surut. "Kami tidak memiliki makanan atau pakaian. Beberapa orang mengungsi ke rumah mereka yang ada di dataran yang lebih tinggi, tapi sebagian besar dari kami tidak memiliki tempat lain untuk mengungsi," ujar warga setempat, Dinah Claire Velasco (44) yang tinggal di wilayah pinggiran Manila.
"Anak-anak saya dan beberapa orang lainnya berhasil mengungsi ke lantai dua rumah saya tapi banyak orang lainnya hanya bisa menunggu di atap rumah... kami menunggu bantuan, meski hanya makanan," imbuhnya.
Sedikitnya 60 persen wilayah Manila yang ada di Pulau Luzon ini tergenang banjir pada Selasa (20/8) pagi waktu setempat. Di beberapa lokasi, ketinggian banjir dilaporkan mencapai 2,1 meter.
Sementara itu, hujan deras terus mengguyur sejumlah wilayah sejak Senin (19/8) pagi. Menurut ahli meteorologi setempat, Esperanza Cayanan, jumlah curah hujan pada bulan ini sangat tinggi bahkan tercatat sebagai bulan paling basah selama tahun 2013 ini.
(nvc/ita)