"Bentrokan-bentrokan dan kerusuhan yang tadinya dimulai di ibukota kini dengan cepat menyebar ke kota-kota dan wilayah Mesir lainnya, termasuk yang menjadi favorit para turis," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/8/2013).
"Dalam keadaan ini, Kementerian Luar Negeri Rusia menyarankan para turis Rusia untuk tidak berkunjung ke Mesir," tegas juru bicara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Pariwisata Federal Rusia memperkirakan, sekitar 50 ribu warga Rusia saat ini tinggal di Mesir.
Situasi di Mesir kian menegangkan menyusul pertumpahan darah yang terjadi di Kairo pada Rabu, 14 Agustus kemarin. Setidaknya 464 orang tewas saat operasi pembersihan kamp-kamp demonstran pendukung presiden terguling Mohamed Morsi tersebut. Sebagian besar korban jiwa adalah warga sipil, ditambah 43 polisi.
(ita/nrl)