Seperti dilansir AFP, Rabu (14/8/2013), insiden ini terjadi di luar rumah Kolonel Jelal al-Arafi yang ada di wilayah Benghazi, Libya pada Selasa (13/8) waktu setempat. Sang kolonel sendiri yang menemukan keberadaan bom ini.
Juru bicara militer setempat, Kolonel Abdallah al-Zayedi menuturkan, Jelal segera berlari menjauh sesaat sebelum ledakan terjadi. Menurutnya, ledakan bom ini jelas-jelas merupakan percobaan pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui pasti dalang di balik serangan bom ini. Namun semenjak Muammar Khadafi lengser pada tahun 2011 lalu, wilayah Benghazi memang kerap dilanda serangan bom dan aksi kekerasan, terutama yang ditargetkan kepada personel militer dan kepolisian Libya.
Insiden ini terjadi tepat sehari setelah seorang jurnalis televisi setempat berhasil selamat dari serangan bersenjata. Khadija al-Ammami yang merupakan Direktur Cabang Kantor Televisi Al-Ahrar di Benghazi, diberondong tembakan ketika tengah mengemudikan mobilnya ke kantor.
Beruntung, Khadija berhasil selamat. Wanita itu sebelumnya telah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan.
(nvc/ita)