Serangan-serangan bom tersebut terjadi pada Senin, 12 Agustus waktu setempat. Salah satunya, ledakan bom dahsyat mengguncang sebuah kafe di kota Balad, sekitar 80 kilometer sebelah utara Baghdad. Sebanyak 16 orang tewas dan 35 lainnya luka-luka dalam kejadian itu.
Demikian disampaikan kepala dewan kota setempat Faris Jaafar seperti dilansir News.com.au, Selasa (13/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jam sebelum itu, bom lainnya meledak di pasar dekat Baquba, ibukota provinsi Diyala. Empat nyawa melayang dan 20 orang lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Rangkaian serangan itu terjadi setelah kelompok Islamic State of Iraq yang terkait Al-Qaeda, mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan yang menewaskan lebih dari 70 orang pada Sabtu, 10 Agustus lalu. Menurut otoritas Irak, saat itu sekitar sembilan ledakan bom mengguncang kawasan-kawasan yang mayoritas dihuni warga Syiah.
Irak mengalami lonjakan serangan-serangan sejak awal tahun ini. Sekitar 671 orang telah tewas selama bulan suci Ramadan saja.
Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), total 1.057 warga Irak telah tewas dan sekitar 2.326 orang lainnya luka-luka dalam berbagai aksi kekerasan dan terorisme sepanjang bulan Juli saja. Hal ini menjadikan bulan Juli sebagai bulan paling mematikan di Irak sejak tahun 2008.
(ita/nrl)