Bahkan beberapa barang yang ada di dalam koper-koper tersebut telah dijual untuk mendapat uang. Untungnya, pasangan pelaku pencurian ini berhasil ditangkap ketika mereka hendak terbang ke Hawaii.
Sean Crudup merupakan salah satu staf customer service pada maskapai United Airlines. Bersama kekasihnya, Raychas Thomas, Crudup mengambil koper dan barang-barang penumpang yang terlantar di bandara, lalu menjualnya ke toko Nordstorm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pencurian ini terjadi ketika situasi Bandara Internasional San Francisco masih mengalami gangguan pasca insiden jatuhnya pesawat Asiana Airlines pada 6 Juli lalu. Beberapa penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara lain di wilayah California, ketika bandara masih ditutup untuk sementara waktu.
Dalam kondisi ini, banyak koper penumpang yang terpisah dari pemiliknya. Koper-koper ini tiba di bandara San Francisco terlebih dahulu, sehingga akhirnya koper para penumpang pun menumpuk di bandara.
Saat inilah, kedua pelaku beraksi. Tayangan CCTV menunjukkan bagaimana Crudup mencuri koper para penumpang dan kemudian memberikannya kepada tunangannya, Thomas dan seorang wanita yang tidak diketahui namanya.
Oleh Thomas, barang-barang termasuk pakaian yang ada di dalam koper tersebut dijual ke toko Nordstorm di Pleasanton, California. Total ada sekitar US$ 5 ribu (Rp 51 juta) yang telah didapatkannya dari hasil menjual barang-barang penumpang ini.
Aparat setempat kemudian melakukan penyelidikan hingga berujung penggerebekan ke kediaman pasangan ini. Ditemukanlah sejumlah barang-barang milik penumpang pesawat di dalam rumah tersebut.
Pasangan ini dijerat masing-masing satu dakwaan pencurian dengan persekongkolan dan dua dakwaan perampokan komersial. Dakwaan-dakwaan ini memiliki ancaman maksimal hingga 4 tahun 4 bulan penjara. Meski bebas dengan jaminan, kini keduanya tengah menjalani proses persidangan yang digelar terpisah.
Secara terpisah, pihak United mengecam tindakan salah satu pegawainya ini. Mereka menegaskan tidak mentolerir tindak pencurian seperti ini oleh stafnya.
"Kami membantu kepolisian San Francisco dalam penyelidikan kasus ini," demikian pernyataan United Airlines. "Dan pegawai ini sudah tidak lagi bertugas," imbuhnya.
(nvc/ita)