Seperti dilansir boston.com, Jumat (26/7/2013), acara ini dihadiri oleh jajaran anggota pemerintahan Obama, pemimpin keagamaan dan anggota korps diplomatik yang bertugas di AS. Buka puasa bersama atau yang biasa disebut 'iftar' ini digelar di Ruang Makan Gedung Putih pada Kamis (24/7) malam waktu setempat.
"Ramadan merupakan saat yang tepat untuk refleksi diri, kesempatan untuk menunjukkan kecintaan terhadap Tuhan melalui ibadah dan melalui puasa, tapi juga menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan rekan-rekan," ujar Obama saat menyampaikan pidato dalam acara ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara khusus, Obama menyampaikan rasa hormat bagi warga muslim di Amerika yang telah berkontribusi dalam membangun AS baik dengan menjadi pengusaha, penemu teknologi dan berkiprah di bidang medis. Obama mengatakan, banyak warga AS dan juga orang-orang di negara-negara Timur tengah memiliki tujuan yang sama untuk mencapai kesempatan ekonomi dan kewirausahaan.
"Kita bekerja lebih keras, kita menetapkan tujuan yang lebih tinggi dan kita tetap berjuang untuk menciptakan kesempatan yang lebih besar bagi anak-anak kita dan generasi mendatang," tutur Obama.
"Tentu saja ini bukan hanya mimpi warga Amerika, tapi aspirasi dari seluruh orang di dunia. Pada dasarnya, niat manusia untuk terus maju, untuk menemukan martabat yang muncul dari usaha keras yang kita lakukan demi memberikan hal yang lebih baik bagi anak-anak kita," imbuhnya.
(nvc/ita)