Parah! Dua Bocah di Singapura Dianiaya Pengasuh Selama 2 Tahun

Parah! Dua Bocah di Singapura Dianiaya Pengasuh Selama 2 Tahun

- detikNews
Jumat, 26 Jul 2013 09:12 WIB
Ilustrasi
Singapura - Mengenaskan! Dua bocah di Singapura diduga mengalami tindak penganiayaan oleh pengasuhnya sendiri. Aksi ini berlangsung selama 2 tahun terakhir tanpa diketahui orangtua kedua bocah tersebut.

Seperti dilansir Straits Times, Jumat (26/7/2013), kedua anak laki-laki yang masing-masing berusia 9 tahun dan 10 tahun itu dipaksa makan cabai. Cabai juga pernah diusapkan ke tubuh kakak-beradik itu ketika mereka menolak memakai celana dalam yang dibelikan si pengasuh.

Tidak hanya itu, si pengasuh bersama kedua anaknya, yang tidak disebut usianya, memaksa bocah-bocah ini berlutut pada tas ransel yang diisi batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh anak-anak si pengasuh, kedua bocah diperlakukan dengan kejam. Mulai dari memlintir telinga hingga berdarah, kemudian memaksa mereka melakukan lompatan squat sebanyak 1.000 kali, menampar mereka dan melemparkan kacamata mereka ke lantai jika mereka salah menjawab pertanyaan. Mereka juga menggunakan karet untuk melukai kakak-beradik itu hingga menangis minta tolong.

Akibat tindak penganiayaan yang keji ini, sang bocah yang lebih tua mengalami pembengkokan di tulang belakangnya. Karena kedua korban masih di bawah umur, maka identitas mereka dirahasiakan.

Tante dari kedua bocah tersebut menuturkan kepada harian lokal, Shin Min Daily News, ibu kedua bocah tersebut merupakan ibu tunggal. Dia mempekerjakan si pengasuh untuk mengasuh anak-anaknya sejak beberapa tahun lalu.

Parahnya, penganiayaan ini berlangsung selama 2 tahun tanpa diketahui sang ibu. Kasus ini baru terbongkar pada bulan lalu ketika libur sekolah, kakak-beradik itu mengeluh tidak enak badan ketika berkunjung ke tempat saudaranya di Malaysia.

Sang ibu kemudian membawa mereka ke rumah sakit begitu kembali ke Singapura. Dari hasil pemeriksaan, dokter menemukan adanya sejumlah luka dan memar pada tubuh keduanya. Polisi diberitahu hal ini dan melakukan penyelidikan.

Kepada polisi, anak yang lebih muda menyebut pengasuhnya sebagai pelaku penganiayaan mereka. Sedangkan si kakak meluapkan kemarahannya karena sang ibu tidak mampu melindungi mereka. Kasus ini masih dalam penyelidikan aparat setempat.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads