Pemerintah kota Dingxi menyebutkan, jumlah korban jiwa hingga semalam mencapai 89 orang. Ratusan orang lainnya luka-luka. Jumlah korban jiwa diperkirakan masih bisa bertambah seiring operasi pencarian korban masih terus berlangsung.
Di Meichuan, seorang warga desa bernama Chu Xiaoyi mengatakan pada kantor berita resmi China, Xinhua, rumahnya hancur tertimpa tanah longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kami tak punya apa-apa lagi, bahkan pakaian kami dipinjamkan dari tetangga-tetangga," imbuhnya seperti dikutip Xinhua.
Menurut Xinhua, setidaknya 5.785 rumah telah ambruk dan sekitar 73 ribu rumah lainnya rusak parah.
Sebelumnya, badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS menyatakan gempa pertama berkekuatan 5,9 SR terjadi pada Senin (22/7) sekitar 07.45 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 151 kilometer sebelah barat provinsi Gansu dengan kedalaman hanya 9,8 kilometer.
Kemudian tak lama kemudian, terjadi gempa kedua dengan kekuatan 5,6 SR di wilayah yang sama pada pukul 09.12 waktu setempat dan berada pada kedalaman 10,1 kilometer.
(ita/nrl)