Japan Airlines (JAL) sendiri telah mengalami sejumlah masalah dengan pesawat Boeing 787 yang kembali digunakannya setelah sempat dikandangkan selama 4 bulan. Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (18/7) waktu setempat ini, pesawat tujuan Tokyo terpaksa kembali ke bandara Boston setelah beberapa jam mengudara.
"Sebagai tindakan pencegahan mendasar karena adanya masalah pada indikator pompa bahan bakar, JL007 tujuan Tokyo-Narita memutuskan terbang kembali ke Boston Logan untuk pemeriksaan dan berhasil mendarat dengan selamat," ujar juru bicara JAL cabang AS, Carol Anderson seperti dilansir news.com.au, Jumat (19/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pihak JAL di kantor pusat di Tokyo menyatakan, keputusan ini bukan karena adanya masalah serius pada pesawat. "Kami memutuskan terbang kembali (ke Houston) sebagai pencegahan ... karena pesan yang menunjukkan adanya pompa bahan bakar yang tidak berfungsi pada mesin sebelah kanan, muncul pada kokpit," jelas juru bicara JAL pusat.
Menurut juru bicara tersebut, meskipun ada gangguan pada pompa bahan bakar, namun sama sekali tidak ada risiko yang membahayakan keselamatan penumpang. "Tidak ada kondisi darurat dalam kasus ini. Kami hanya bertindak aman," ucapnya.
Pekan lalu, insiden lain menimpa Boeing 787 yang digunakan maskapai Ethiopian Airlines di bandara Heathrow, London, Inggris. Pesawat ini terbakar di landasan, namun untungnya pesawat dalam kondisi kosong saat kejadian.
(nvc/ita)