Hal tersebut disampaikan Martin Kobler, perwakilan khusus PBB untuk Irak di depan sidang Dewan Keamanan PBB seperti dilansir kantotr berita AFP, Rabu (17/7/2013).
"Hampir 3.000 pria, wanita dan anak-anak telah tewas dan lebih dari 7.000 orang lainnya luka-luka," kata Kobler.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Irak) Bisa mengambil langkah-langkah penting dalam memperdalam akar demokrasi atau Irak bisa masuk ke jalur berbahaya, yang berlubang dengan kebuntuan politik dan kekerasan sektarian di tiap belokan," tuturnya.
Irak telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun. Namun menurut para analis, ketidakpuasan yang meluas di kalangan warga minoritas Sunni Arab, yang gagal ditangani pemerintah Irak, telah memicu peningkatan serangan-serangan tahun ini.
(ita/nrl)