Kelompok Ikhwanul Muslimin pun langsung menolak kabinet interim yang terdiri dari 35 anggota itu. "Kami tidak mengakui legitimasi maupun otoritasnya," kata juru bicara Ikhwanul, Gehad El-Haddad seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (17/7/2013).
Dalam keanggotaan kabinet ini, tak satu pun menteri yang baru dilantik, terkait dengan partai ataupun gerakan Islamis. Sebabnya, Ikhwanul dan partai ultrakonservatif Al-Nur menolak tawaran untuk bergabung dalam kabinet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelantikan anggota kabinet ini dilakukan setelah bentrokan maut antara para pendukung dan penentang Morsi di jantung kota Kairo dan di kota Giza. Dilaporkan 7 orang tewas dan 261 orang lainnya luka-luka dalam bentrokan tersebut. Kepolisian Mesir menangkap ratusan demonstran dalam insiden itu.
(ita/nrl)