Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki menyatakan, AS sepakat dengan permohonan yang diajukan pemerintah Jerman agar Morsi dilepaskan dari penahanan. Kini, Morsi disebut-sebut berada di fasilitas penahanan milik Kementerian Pertahanan Mesir di Kairo.
"(AS) Menginginkan akhir dari pembatasan informasi tentang keberadaan Morsi," ujar Jen Psaki seperti dilansir AFP, Sabtu (13/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu, pemerintah Mesir menyatakan penahanan Morsi perlu dilakukan demi keselamatannya sendiri dan demi keselamatan negara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Badr Abdul Atti menyebutkan bahwa Morsi ditahan di tempat yang aman dan diperlakukan "secara sangat terhormat".
Sementara itu, para pendukung Morsi tetap berunjuk rasa di luar masjid Rabaa al-Adawiya, Nasr City. Mereka membawa bendera Mesir dan juga Alquran, sembari meneriakkan slogan menentang militer Mesir.
"Kami akan terus melawan. Kami akan tetap tinggal di sini hingga sebulan atau dua bulan ke depan, atau bahkan hingga satu atau dua tahun mendatang. Kami tidak akan pergi sampai presiden kami, Mohamed Morsi, kembali," tegas pemimpin kelompok pendukung Morsi, Safwat Hegazi.
Sabtu (13/7) ini, Presiden AS Barack Obama secara khusus menghubungi Raja Arab Saudi Abdullah. Menurut Gedung Putih AS, pembicaraan keduanya membahas krisis Mesir.
"Mereka sepakat bahwa Amerika Serikat dan Arab Saudi akan berbagai informasi demi mendukung stabilitas Mesir," demikin pernyataan Gedung Putih AS. Obama juga menekankan pentingnya penegakan demokrasi dengan mengembalikan kepemimpinan sipil sesegera mungkin.
(nvc/gah)