Sedangkan ElBaradei, yang sebelumnya ditunjuk menjadi perdana menteri, digeser menjadi wakil presiden urusan luar negeri. Pergeseran ini terjadi karena penunjukkan ElBaradei sebagai perdana menteri ditolak oleh partai Salafist Al-Nour, demikian dilansir dari Al Jazeera, Rabu (10/7/2013).
Sebagai perdana menteri baru, el-Beblawi dituntut untuk bisa menyatukan Mesir yang saat ini sedang dalam situasi kacau. Selain itu, dia juga diharapkan untuk memperbaiki kondisi ekonomi negeri firaun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikhwanul Muslimin di Mesir sudah menolak usulan yang diajukan presiden sementara, Adly Mansour, tentang pemilihan umum awal tahun depan. Salah seorang tokoh utama Ikhwanul Muslimin, Essam al-Erian, mengatakan rencana pemilu dan perubahan konstitusi akan membawa negara itu ke titik nol.
Presiden Mansour sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan perubahan rancangan konstitusi dan referendum, yang akan memuluskan upaya menggelar pemilihan parlemen tahun depan. Perubahan atas rancangan konstitusi Mesir yang berhaluan Islamis melalui referendum diharapkan bisa dilaksanakan dalam waktu empat bulan.
Begitu anggota parlemen hasil pemilihan umum terpilih dan menggelar sidang, maka pemilihan presiden akan berlangsung. Dekrit presiden atas perubahan referendum tersebut diumumkan setelah tewasnya 53 orang pendukung mantan Presiden Mohammed Morsi oleh militer.
(trq/trq)