Dua insiden kerusuhan di Xinjiang pekan lalu menewaskan setidaknya 35 orang. Menyusul insiden berdarah itu, otoritas China meningkatkan pengamanan di Urumqi, ibukota Xinjiang. Sementara pejabat-pejabat tinggi pemerintah bertekad akan menangkap para pelaku serangan "teroris" itu.
"Kami harapkan lebih banyak orang-orang yang akan membantu kami dengan informasi dan membuat para teroris tak punya tempat untuk bersembunyi," ujar pejabat informasi kepolisian, Li Li seperti dikutip situs resmi Xinjiang, Tianshannet seperti dilansir AFP, Rabu (3/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media tersebut juga mempublikasikan daftar 11 tersangka paling diburu, termasuk dua orang yang dituduh membunuh petugas-petugas keamanan dan pekerja konstruksi pada Juni lalu. Juga tiga orang yang dituduh membuat bahan peledak dalam rencana penyerangan gedung-gedung pemerintah.
Kepolisian juga memerintahkan siapapun yang memiliki "pisau-pisau berbahaya, bahan peledak dan material propaganda tentang terorisme" agar menyerahkannya dalam waktu 10 hari guna menghindari hukuman.
(ita/nrl)