Media setempat, Xinhua melaporkan, delapan korban lainnya tewas pada Kamis (27/6) malam waktu setempat. Dengan demikian, sejauh ini korban tewas mencapai 35 orang, termasuk 16 orang warga muslim Uighur. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (28/6/2013).
Aparat setempat juga menyebut insiden ini sebagai 'serangan teroris yang kejam'. Namun, hingga saat ini kondisi di Xinjiang relatif stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motif serangan ini, menurut kepolisian setempat, masih belum diketahui. Otoritas wilayah Xinjiang enggan memberi penjelasan lebih lanjut.
Menurut warga wilayah Shanshan yang menjadi lokasi insiden ini, patroli polisi terlihat di jalanan dalam beberapa hari terakhir.
Xinjiang yang luas wilayahnya sekitar dua kali luas Turki, dihuni oleh sekitar 9 juta anggota minoritas muslim etnis Uighur. Banyak dari mereka yang mengeluhkan adanya penekanan religius dan kultur oleh otoritas China. Wilayah tersebut kerap dilanda kerusuhan.
Kerusuhan paling parah di Xinjiang terjadi pada Juli 2009. Saat itu, nyaris 200 orang tewas dalam kerusuhan yang melibatkan warga muslim Uighur dengan kelompok etnis China di Urumqi.
(nvc/ita)