Bubarkan Demonstran, Polisi Turki Tembakkan Gas Air Mata

Bubarkan Demonstran, Polisi Turki Tembakkan Gas Air Mata

- detikNews
Minggu, 16 Jun 2013 07:56 WIB
Istanbul - Polisi anti huru hara Turki membubarkan paksa para demonstran yang menduduki Taman Gezi di pusat kota Istanbul, Turki. Tembakan gas air mata, water canon, dan granat kejut dilemparkan ke arah para demonstran.

Seperti yang dikutip dari Reuters, Minggu (16/6/2013), para demonstran langsung berpencar ke berbagai arah dan melempari polisi dengan batu. Sebagian demonstran tampak mengenakan masker gas untuk meminimalisir dampak gas air mata.

Sebagian demonstran lainnya memilih berlindung di sebuah hotel mewah dekat Taman Gezi. Selain menghindari polisi, para demonstran di hotel tersebut juga berupaya mengobati rekan-rekan mereka yang menghirup gas air mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian ini terjadi menjelang malam waktu setempat. Sejumlah demonstran yang menghirup gas air mata sempat muntah-muntah, anak-anak pun tak luput dari siksaan gas air mata. Tidak hanya itu, polisi setempat juga melemparkan granat kejut yang membuat para demonstran mengalami kebingungan.

"Kami mencoba melarikan diri dan polisi mengejar kami. Rasanya seperti perang," kata Wakil Ketua Partai Hijau Jerman yang pergi ke Taman Gezi untuk menunjukkan dukungannya, Claudia Roth.

Dampak pembubaran paksa ini membuat ribuan orang turun ke jalan menuju wilayah Taksim. Mereka juga merusak sejumlah rambu lalu lintas dan memblokade jalan. Rekaman televisi lokal menunjukkan sejumlah demonstran yang memblokir jalan utama menuju Bandara Ataturk, Turki.

Sebelumnya pada Selasa, 11 Juni waktu setempat, aparat polisi telah merebut kembali Lapangan Taksim, di dekat taman tersebut yang terus diduduki para demonstran antipemerintah. Bentrokan pun terjadi antara polisi antihuru-hara dan puluhan ribu demonstran yang marah.

Para demonstran di Taman Gezi berjuang untuk menyelamatkan sekitar 600 pohon di taman tersebut agar tidak ditebang. Penebangan ini dimaksudkan untuk memulai pembangunan replika barak-barak militer era-Ottoman.

(vid/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads