Lebih dari 93 Ribu Nyawa Telah Melayang dalam Konflik Suriah

Lebih dari 93 Ribu Nyawa Telah Melayang dalam Konflik Suriah

- detikNews
Kamis, 13 Jun 2013 17:19 WIB
Bashar al-Assad (AFP)
Damaskus, - Mengenaskan! Lebih dari 93 ribu nyawa telah melayang hingga akhir April lalu dalam konflik berkepanjangan di Suriah. Jumlah tersebut termasuk setidaknya 6.500 anak-anak.

Demikian menurut studi terbaru dari kantor HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/6/2013). Bahkan disebutkan bahwa angka itu merupakan angka minimum.

"Sayangnya, studi mengindikasikan, ini angka korban yang kemungkinan paling minimum. Angka sebenarnya dari mereka yang tewas berpotensi jauh lebih besar," kata kepala HAM PBB Navi Pillay dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/6/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan bahwa sejak Juli tahun 2012, rata-rata lebih dari 5 ribu orang telah tewas setiap bulan. Wilayah Damaskus dan Aleppo mencatat jumlah korban tertinggi sejak November 2012.

"Ini angka pembunuhan yang luar biasa tinggi, dari bulan ke bulan, yang mencerminkan pola yang konflik yang memburuk secara drastis dalam setahun terakhir," tutur Pillay yang menjabat Komisioner Tinggi HAM PBB tersebut.

Angka sebelumnya yang dikeluarkan PBB pada pertengahan Mei lalu menyebutkan, 80 ribu orang telah tewas dalam konflik Suriah yang telah berlangsung 2 tahun lebih. Pertumpahan darah ini diawali dengan aksi demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011.

Angka terbaru ini didasarkan pada data dari delapan sumber, termasuk pemerintah Suriah dan kelompok pemantau HAM yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights. Dalam data ini, pembunuhan-pembunuhan hanya dimasukkan jika diketahui nama korban dan tanggal serta lokasi kematiannya.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads