Sharif secara resmi terpilih dalam voting Majelis Nasional Pakistan hari ini dan akan diambil sumpahnya oleh Presiden Asif Ali Zardari. Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (5/6/2013).
Mantan PM Pakistan itu terpilih kembali setelah 13 tahun lalu dirinya digulingkan dalam kudeta militer dan dikirimkan ke pengasingan. Kini, pria berumur 63 tahun itu kembali memegang jabatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sharif juga telah secara terbuka mengkritik serangan pesawat tanpa mata-mata AS yang menewaskan wakil Taliban, Waliur Rehman pekan lalu. Dan hari ini, Sharif pun memanfaatkan pidato pertamanya sebagai PM Pakistan untuk mempertegas sikapnya mengenai serangan pesawat tak berawak AS itu.
"Kami menghormati kedaulatan negara-negara lain dan mereka juga harus menghormati kedaulatan dan kemerdekaan kami. Kampanye ini harus dihentikan," tegas Sharif.
Serangan-serangan rudal yang dilancarkan pesawat-pesawat tanpa awak milik AS telah menuai kecaman dan kemarahan pemerintah dan publik Pakistan. Serangan tersebut dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan. Namun Washington menganggap hal itu sebagai cara vital dalam memerangi militan-militan Taliban dan Al-Qaeda di wilayah-wilayah kesukuan Pakistan.
(ita/nrl)