Ketiganya ditangkap antara 16 Mei hingga 28 Mei lalu di Kano, yang merupakan salah satu kota terbesar di Nigeria. Menurut juru bicara militer setempat, Kapten Ikedichi Iweha, ketiga orang tersebut telah mengakui bahwa mereka anggota Hizbullah.
"Mereka yang ditangkap telah mengaku pernah mengikuti pelatihan teroris Hizbullah," sebut Iweha seperti dilansir Reuters, Jumat (31/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria ketiga, Talal Roda yang memilki dua kewarganegaraan, yakni Nigeria dan Libanon, ditangkap pada Minggu (26/5) lalu di sebuah rumah di Kano. Dari rumah tersebut, ditemukan sejumlah besar senjata.
"Tim berhasil menemukan bunker bawah tanah di dalam kamar tidur utama, yang di dalamnya terdapat banyak senjata dengan berbagai tipe dan bermacam kaliber," jelas Iweha.
Lebih lanjut, Iweha menuturkan, senjata-senjata tersebut disita dari pelaku. Mulai dari 11 pucuk senjata anti-tank 60 mm, 4 buah ranjau anti-tank, dua lingkar amunisi untuk senjata artileri 122 mm, 21 buah granat, 17 pucuk senapan AK-47 dengan lebih dari 11 ribu peluru dan sejumlah dinamit.
"Senjata dan amunisi tersebut ditargetkan untuk menyerang fasilitas milik Israel dan milik negara-negara Barat di Nigeria," jelas Iweha, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
(nvc/ita)